RICKYAJA.com – Penyakit tipes atau tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Salmonella typhi yang disebarkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Penyakit ini umum terjadi di negara berkembang dan lebih sering terjadi pada anak-anak. Demam tifoid dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik dan cepat.
Daftar Isi
Penyebab Tipes
Penyebab utama penyakit ini adalah bakteri Salmonella thypi. Jenis bakteri ini juga terkait langsung dengan salmonellosis, yang menyebabkan infeksi saluran cerna lebih buruk daripada tifus.
Salmonella thypi dapat menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Paparan bakteri pada makanan atau minuman dapat terjadi ketika seseorang tidak menjaga kebersihan tangan atau memakan makanan yang dibersihkan dengan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella thypi.
Sama dengan minuman. Jadi pastikan Anda selalu menggunakan minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Faktor Faktor Penyebab Tipes
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena demam tifoid, antara lain:
- Sanitasi yang buruk.
- Jangan mencuci tangan sebelum makan atau mencuci makanan dengan benar.
- Makan sayuran yang telah dibuahi dengan kotoran orang yang terinfeksi.
- Mengkonsumsi susu dan produk susu yang terkontaminasi.
- Menggunakan toilet yang terkontaminasi bakteri.
- Seks oral dengan pembawa bakteri Salmonella Typhi.
Gejala Tipes
Gejala tifus biasanya mulai muncul 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi dengan gejala seperti demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan nyeri perut. Keadaan ini bisa memburuk hingga beberapa minggu.
Tanpa penanganan yang tepat, komplikasi seperti perdarahan internal atau pecahnya saluran cerna (usus) dapat terjadi. Risiko komplikasi dapat mengancam jiwa jika situasinya tidak ditangani dengan baik.
Diperkirakan satu dari lima orang akan meninggal akibat tifus jika tidak ditangani dan diberikan pengobatan yang tepat. Korban berisiko mengalami komplikasi akibat infeksi. Demam tifoid biasanya diobati dengan antibiotik.
Pilihan perawatan di rumah atau rumah sakit tergantung pada tingkat keparahan pasien. Jika tifus didiagnosis pada tahap awal, Anda dapat melakukan pengobatan di rumah dengan antibiotik dalam waktu 1-2 minggu. Rawat inap hanya diperlukan jika tifus terlambat didiagnosis atau sudah lanjut.
Diagnosis Tipes
Metode yang dilakukan untuk mendiagnosis demam tifoid adalah dengan menganalisis sampel darah, urin, atau feses seseorang di laboratorium. Selain pemeriksaan tersebut, pemeriksaan aspirasi sumsum tulang juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis tipes, meskipun ini jarang dilakukan.
Pengobatan Tipes
Cara paling efektif untuk mengobati tifus adalah dengan memberikan pengobatan antibiotik sesegera mungkin. Selain itu, obat antipiretik dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. Demam Tifoid harus dirawat dan ditangani di rumah sakit, tetapi jika gejalanya ringan dan diketahui lebih awal, pengobatan dapat dilakukan di rumah.
Komplikasi Tipes
Demam tifoid dapat menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Pendarahan atau lubang di usus merupakan komplikasi serius dari demam tifoid. Lalu ada radang miokardium, radang selaput jantung, radang paru-paru, pankreatitis, radang ginjal dan kandung kemih.
Pencegahan Tipes
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah vaksinasi. Di Indonesia terdapat vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk melawan tifus, meskipun vaksin ini belum termasuk dalam kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak di atas usia dua tahun dan diulang setiap tiga tahun. Di Indonesia sendiri, vaksin tifus diberikan melalui suntikan pada bayi dan secara oral pada anak di atas usia 6 tahun.
Seperti vaksin lainnya, vaksin tifoid tidak memberikan perlindungan 100%. Anak yang divaksinasi tifus masih rentan terhadap infeksi, namun tingkat infeksi pada anak yang divaksinasi tidak separah pada anak yang tidak divaksinasi.
Vaksinasi pun sangat dianjurkan bagi orang yang mempunyai rencana bepergian atau bekerja ke daerah yang terjangkit tipes. Tindakan pencegahan lain yang juga harus diperhatikan adalah memperhatikan makanan dan minuman yang Anda konsumsi.
Jika Anda pergi makan bersama anak Anda, sebaiknya hindari makan di tempat terbuka yang mudah terpapar bakteri dan tempat yang dianjurkan untuk minum minuman kemasan.
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?
Jika Anda atau anggota keluarga Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis,
Ricky Kurniawan