Pengertian Epilepsi, Penyebab dan Gejala Serta Cara Mengobatinya

Pengertian Epilepsi, Penyebab dan Gejala Serta Cara Mengobatinya
Penderita Epilepi (Source: Grid Health - Grid.ID)

RICKYAJA.com – Kejang sering dikaitkan dengan epilepsi. Epilepsi atau orang menyebutnya ayan, adalah masalah sistem saraf yang biasanya dimulai pada masa bayi atau masa kanak-kanak. Ketika sesorang didiagnosis menderita epilepsi, kejang adalah gejala pertama yang utama, tetapi semua kejang bukanlah indikasi epilepsi. Untuk itu, orang tua sangat perlu mengetahui gejala epilepsi pada anaknya. Epilepsi dapat diobati dengan tepat jika terdeteksi segera atau dini. Epilepsi adalah jenis kejang tanpa demam. Ketika kejang terjadi setidaknya dua kali, kadang-kadang disebut epilepsi. Anak yang mengalami kejang demam belum tentu menderita epilepsi.

Daftar Isi

Pengertian Epilepsi

Epilepsi adalah gangguan pada aktivitas otak  yang menyerang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh . Penyakit ini tidak menular dan dapat ditangani dengan perawatan rutin dan tepat.

Seseorang dapat dikatakan mengidap epilepsi ketika mereka menderita kejang lebih dari satu kali tanpa alasan yang jelas. Epilepsi dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering dimulai pada masa kanak-kanak atau setelah usia 60 tahun.

Gejala dan Penyebab Epilepsi

Kejang adalah gejala utama epilepsi. Kejang terdiri dari dua jenis ,yaitu kejang total dan kejang parsial. Gejala yang terkait dengan kejang juga dapat bervariasi tergantung jenisnya.

Penyebab epilepsi belum dapat dipastikan. Namun, ada beberapa penyakit yang dipercaya mempengaruhi aktivitas listrik otak, yaitu cedera kepala, meningitis, dan stroke.

Selain itu, faktor faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami epilepsi, yaitu demensia, riwayat keluarga epilepsi (faktor genetik) dan stroke, . Pengobatan dan pencegahan epilepsi
Epilepsi tidak dapat disembuhkan. Namun, dokter mungkin meresepkan obat antikonvulsan seperti asam valproik, lamotrigin, dan topiramate untuk mengurangi frekuensi kejang. Dokter dapat merekomendasikan tindakan operasi jika obat-obatan tidak cukup efektif dalam proses penyembuhan.

Orang dengan kondisi kesehatan tertentu dapat mengurangi risiko terkena epilepsi dengan makan makanan yang seimbang dan bergizi, berolahraga dan tidak merokok. Sebaliknya, bagi ibu hamil, pemeriksaan rutin dapat mengurangi risiko bayi terkena epilepsi setelah lahir.

Penyebab Epilepsi

Epilepsi bisa dimulai pada usia berapa pun, biasanya kondisinya sudah ada sejak masa kanak-kanak. Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Epilepsi idiopatik, juga dikenal sebagai epilepsi primer. Ini adalah jenis epilepsi yang  tidak diketahui penyebabnya. Beberapa pakar menyatakan bahwa keadaan ini disebabkan oleh faktor genetik (keturunan).
Epilepsi simtomatik, juga disebut epilepsi sekunder. Ini adalah jenis epilepsi yang penyebabnya dapat diidentifikasi. Beberapa faktor, termasuk cedera kepala berat, stroke, dan tumor otak diduga menjadi penyebab epilepsi sekunder.

Gejala epilepsi

Gejala epilepsi pada kebanyakan kasus adalah kejang yang terjadi secara spontan dan tidak berlangsung lama, melainkan berulang.

Beberapa gejala lain yang muncul pada bayi, anak-anak atau orang dewasa penderita epilepsi adalah:

  1. Otot terasa kaku
  2. gejala jiwa
  3. Tatapan kosong
  4. Merasa bingung untuk sementara
  5. Gerakan menyentak kaki dan lengan yang tidak terkendali
  6. Kejang dengan ketegangan pada tubuh dan kehilangan kesadaran secara spontan, sehingga
  7. orang tersebut tiba-tiba pingsan
  8. Kejang/gemetar sebagian atau seluruh tubuh

Pengobatan epilepsi

Tidak ada obat atau tindakan untuk epilepsi. Namun, ada obat yang membantu mencegah kejang, yaitu mengendalikan gejala epilepsi dan memungkinkan orang yang menderita epilepsi untuk melanjutkan kehidupan normalnya. Kejang pada penderita epilepsi harus ditangani secara cepat dan tepat untuk menghindari kondisi yang berpotensi fatal dan memperparah. Misalnya jatuh, tenggelam, dan kecelakaan akibat kejang saat berkendara.

Pencegahan epilepsi

Selain obat-obatan, pengobatan epilepsi juga memerlukan pola hidup sehat, seperti olahraga teratur, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan khusus.

 

Penulis,

Ricky Kurniawan